Kisah Bhikkhu Da Ge-luo
Difitnah makan daging mayat manusia
Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di Taman Jetavana di Kerajaan Sravasti, Bhikkhu Da Ge-luo yang telah mencapai Arahat selalu berdiam di tempat pembuangan mayat manusia, untuk melatih perenungan terhadap tubuh jasmani yang tidak bersih.
Setiap hari dia mengganjal perutnya dengan sesajian sembahyang untuk para mendiang. Maka itu setiap kali harus menanti ada orang yang meninggal dunia lalu dikubur dan ada makanan sesajian, barulah dia bisa memperoleh sedikit makanan, bila tidak, maka harus menahan lapar hingga tubuhnya jadi kurus. Kecuali bila terpaksa maka dia akan membawa patranya memasuki kota untuk berpindapatra.
Pada saat itu pengawal gerbang kota merasa heran dan bertanya dalam hati : Mengapa Bhikkhu Da Ge-luo seringkali tidak masuk ke kota untuk berpindapatra?