lalu memindahkan kasurnya ke depan pintu kamar putranya. Sampai tengah malam, putranya berteriak : “Mama! Tolong bukakan pintu, saya mau buang air di luar”.
Ibunda menjawab : “Saya telah menaruh wadah buang air di kamarmu, kamu buang air di dalam kamar saja, tidak perlu keluar”.
Tidak berapa lama kemudian, putranya berteriak lagi : “Mama! Buka pintu!”
Ibunda juga tidak sudi membukakan pintu, sehingga putranya jadi marah. Ibunda berkata : “Saya tahu kamu hendak ke mana, saya berbuat begitu juga demi kebaikanmu, memikirkan keselamatanmu. Lebih baik saya mati di sini, juga takkan membiarkan dirimu pergi melakukan kejahatan”.