Para Bhiksu menuruti Dharma lalu mengusir Dharma Master yang telah membunuh ibu kandungnya sendiri. Setelah diusir, dia tidak sudi lepas jubah kembali ke duniawi, akhirnya dia menuju ke daerah perbatasan dan menetap di sana.
Di daerah perbatasan ini, Dharma Master memberi ceramah Dharma kepada penduduk setempat, oleh karena kebijaksanaan dan berlidah fasih, sehingga menggugah seorang hartawan jadi meyakini Buddha Dharma, hartawan ini amat menghormati Dharma Master, mendirikan vihara untuknya, di vihara ini Dharma Master memberi ceramah Dharma, perlahan para anggota Sangha dari berbagai daerah lainnya juga berdatangan untuk mendengar ceramah Dharma Master ini, bahkan murid-muridnya banyak yang merupakan suciwan yang sudah mencapai Arahat.
Akhirnya pada suatu hari, Dharma Master terserang penyakit, meskipun sudah diobati namun tak kunjung sembuh, perlahan penyakitnya semakin parah, mengetahui bahwa hidupnya tidak lama lagi, maka berpesan pada murid-muridnya : “Mohon bangun sebuah kamar mandi”.
Murid-muridnya menuruti kata Dharma Master membangun kamar mandi. Kemudian Dharma Master mengucapkan gatha : “Apa yang menyatu juga akan berpencar, yang berada di atas