bernamaskara
pada Bhagava, menaburkan beraneka jenis bunga istimewa di atas puncak kepala
Sang Buddha, bunga-bunga yang jumlahnya banyak sehingga menumpuk hingga melewati
atas lutut.
Setelah
selesai melakukan berbagai penghormatan dan persembahan kepada Buddha
Sakyamuni, lalu duduk di hadapan Bhagava sambil mendengar pembabaran Buddha
Dharma. Buddha Sakyamuni membabarkan pada Dewa tentang Empat Kesunyataan Mulia
(Cattari Ariyasaccani), Dewa segera mencapai tingkat kesucian pertama yakni
Sotapanna, kemudian Dewa mengucapkan gatha, selesai mengucapkan gatha, bernamaskara
dan berterimakasih pada Buddha Sakyamuni lalu pulang kembali ke Surga.
Sebagian
murid-murid Dharma Master adalah Arahat, pada hari itu ada dermawan yang datang
ke vihara memberi persembahan kepada Sangha, pada waktu menerima persembahan, murid
kecilnya menimba air dari sumur kemudian menuangkan air segar tersebut ke dalam
patra, Bhikkhu Arahat yang menerima persembahan air, menggunakan jarinya
menyentuh air segar tersebut, merasakan betapa sejuknya air ini, tiba-tiba teringat
pada guru mereka yang masih berada di Neraka Avici malah minum cairan tembaga
yang mendidih.