sekarang adalah You
Tuo-yi; pada saat itu dia telah melakukan karma pembunuhan, maka itu pada masa
kehidupannya yang sekarang harus menerima buah akibatnya yakni dibunuh”.
(Ini menjelaskan bahwa
apa yang ditanam itulah yang dipetik)
Buddha Sakyamuni
melanjutkan lagi membabarkan pada para Bhikkhu : “Para Bhikkhu! Apakah kalian
juga mengetahui karma apa yang diperbuat You Tuo-yi di masa kelahiran lampaunya
sehingga pada masa kelahirannya yang sekarang mencapai Arahat, dibawah
bimbinganKu secara langsung, lalu setelah dibunuh, jasadnya dibuang ke tumpukan
kotoran, akhirnya memperoleh Buddha dan Sangha, raja dan para pejabat,
Permaisuri Mallika dan dayang istana, masyarakat kota baik dari kalangan atas
maupun biasa, menuju ke tempat tumpukan kotoran lalu mengangkat jasadnya
keluar, dengan kereta permata memindahkan jasadnya ke tempat yang agung,
setelah diperabukan, reliknya disimpan ke dalam stupa yang dibangun untuk
dipuja?
Ini dikarenakan pada
masa kehidupan lampaunya, ada seorang pengrajin tembikar melihat ada seorang
anggota Sangha yang telah mencapai Pratyeka Buddha sedang jatuh sakit. Bhikkhu
ini datang ke rumah pengrajin tembikar untuk berpindapatra.