Mendengar kata adiknya, si abang tertawa.
Putri sesepuh ini juga menceritakan
perbuatannya menuang kotoran ke tubuh Bhikkhu kepada kawan-kawannya, sehingga
kemudian menjadi kabar burung yang beredar luas : “Putri sesepuh yang oleh
karena menyiram Bhikkhu dengan kotoran sehingga mendapatkan suami kaya”.
Kabar sesat ini dengan cepat tersebar luas,
sehingga gadis-gadis dusun yang belum menikah, juga berusaha menyiram kotoran
ke tubuh Bhikkhu, mengira dengan tindakan sesat ini bisa mendatangkan
kesejahteraan. Demikianlah kabar sesat ini tersebar dari satu mulut ke mulut
lainnya, bahkan menyebar hingga pelosok negeri, semua penduduk juga mengira
tindakan sesat ini sebagai sebuah kebajikan.
Suciwan ini yang khawatir bila manusia
terus melakukan dosa besar ini, sehingga
menggunakan kemampuan gaib terbang ke angkasa dan beranjak pergi, sejak itu
takkan lagi berpindapatra ke dusun tersebut.
Pada saat itu di dusun tersebut sudah tidak
tampak lagi adanya anggota Sangha, selanjutnya ada pertapa yang memiliki lima
jenis kemampuan gaib datang ke dusun itu, para penduduk dusun juga melakukan
hal serupa menuangkan kotoran ke tubuh si pertapa.