(melempari anggota Sangha dengan tanah),
kelak akan menerima buah akibat yang bagaimana”.
Yang Ariya memberitahu dua pejabat setia
tersebut : “Tujuh hari kemudian, Langit akan menurunkan hujan tanah, seluruh kota
akan terkubur dalam tanah dan tidak ada satupun yang bisa lolos”.
Dua pejabat setia menitipkan anak laki-laki
kepada Yang Ariya Maha-katyayana sebagai dayakaNya, sedangkan anak perempuan
dititipkan kepada Bhikkhuni Sela sebagai dayika.
Seketika itu juga, Langit menurunkan hujan
permata, bahkan berlangsung hingga enam hari lamanya, Li Yi dan Chu Huan dua
pejabat setia memperoleh permata yang memenuhi dua perahu. Malam harinya mereka
mengungsi keluar kota, mengikuti aliran sungai dan tiba di sebuah daerah yang
subur, kedua pejabat setia lalu membangun kota masing-masing, dan menetap di
sana.
Kembali pada pokok cerita, Raja Ding Ji
yang mengutus pasukan prajurit untuk melempari Yang Ariya Mahakatyayana dengan
tanah, telah memasuki hari ke-7.
Bhikkhuni Sela dengan menggunakan kemampuan
gaib menerbangkan dayika ke Kerajaan Kosambi, berpesan pada sesepuh Kushira untuk
memeliharanya.