“Baiklah! Pergilah
menyelesaikan urusanmu itu!”
Bhikkhu Xian Dao duduk
bersila di bawah sebatang pohon, mengamati bahwa dunia ini adalah dukkha (penderitaan),
sunyata (kekosongan) dan anicca (tidak kekal), sehingga kemudian mencapai
tingkatan kesucian Arahat.
Terhadap kemelekatan akan
kasih sayang, ketenaran, perasaan ingin dihormati, tiada yang tidak
dilepaskannya, mencapai kebahagiaan pembebasan. Setelah mengucapkan gatha, Xian
Dao memberitahu kelompok penjagal : “Insan bijak! Apa yang ingin Saya lakukan
sudah selesai Kuwujudkan, sekarang kalian boleh melakukan sesuai dengan
keinginan kalian!”.
Penjagal berkata : “Paduka!
Setelah saya pulang nanti, apabila Raja Ding Ji bertanya : Apa pesan ayahandaku
sebelum wafat? Apa yang harus kami sampaikan padanya?”
Kalian sampaikan saja
gatha ini kepadanya :
“Anda melakukan banyak
karma buruk,
membunuh ayah
mendambakan tahta,
Saya berhasil mencapai
Nirvana,
anda jatuh ke Neraka
Avici”
Bhikkhu Xian Dao
melanjutkan berkata : “Kalian boleh memberitahu Ding Ji bahwa dia telah
melakukan dua butir dari Pancanantariya Karma (lima perbuatan