Setelah berpamitan pada
ayahbundanya, Putra Mahkota Shi Li menuju tempat keberadaan Bhikkhu Ma Sheng,
berkata : “Insan yang penuh kebajikan! Ayahbundaku telah menyetujuinya, semoga
Anda bermaitri karuna menuntun diriku meninggalkan keduniawian”.
Yang Ariya Ma Sheng
menabhiskan putra mahkota lalu memberitahukan padanya : “Shi Li-zi! Apakah anda
mengetahuinya? Karir seorang Bhikkhu ada dua jenis :
1.
Membaca
: mempelajari ajaran Tripitaka yakni Sutra, Vinaya dan Abhidharma pitaka.
2.
Melatih
samadhi : giat melatih Jalan Pembebasan
Kamu lebih suka belajar ajaran
atau lebih suka melatih Jalan KeBodhian?”
Shi Li-zi menjawab pertanyaan
gurunya : “Upadhyaya (penahbis)! Diantara dua karir ini, saya
ingin mempelajari semuanya”.
Sejak itu, setiap hari
mempelajari Tripitaka dan tekun melatih diri, tidak lama kemudian berhasil
menguasai Tripitaka, begitu tekunnya dan takkan membiarkan sedetik pun waktu
berlalu dengan sia-sia, bertekad memutuskan seluruh kilesa (kekotoran batin),
akhirnya mencapai tingkat kesucian tertinggi, Arahat.