ayahandanya, tiba-tiba jatuh pingsan, para pengawal istana menggunakan air sejuk memerciknya, setelah agak lama kemudian raja baru siuman, sambil menangis tersedu-sedu raja bertanya pada penjagal : “Apa pesan ayahandaku sebelum mangkat?”
Penjagal menjawab : “Paduka! Sebelum mangkat, raja terdahulu meninggalkan sebuah gatha kepada paduka yang isinya adalah :
“Anda melakukan banyak karma buruk,
membunuh ayah mendambakan tahta.
Saya berhasil mencapai Nirvana,
anda jatuh ke Neraka Avici”.
Raja terdahulu juga berkata : “Anda telah melakukan dua butir Pancanantariya Karma yaitu yang pertama membunuh ayah dan yang kedua membunuh Arahat, pasti jatuh ke Neraka Avici, menjalani siksaan berat. Tetapi anda dapat membangkitkan ketulusan giat melakukan pertobatan atas karma buruk yang telah diperbuat, memohon agar akibat karma yang diterima bisa lebih ringan”.
Raja Ding Ji setelah mendengar ucapan ini, bagaikan tertusuk panah kerisauan yang tepat menancap di hatinya, wajahnya pucat dan lesu, sejak itu setiap hari melamun dan tak bahagia.