dia terlahir di keluarga raja, bertemu
dengan Saya (Buddha Sakyamuni) dan mencapai Arahat. Tetapi oleh karena karma
pembunuhan yang dilakukannya pada masa kehidupan lampau, sekarang telah
berbuah, tetap saja tidak bisa terhindar dari dibunuh dengan pedang dan panah,
lalu memasuki Nirvana”.
Para Bhikkhu bertanya pada Buddha Sakyamuni
: “Bhagava! Jalinan jodoh yang bagaimana, sehingga putra mahkota Ding Ji,
beserta penduduk Kota Shengyin dan Yang Ariya Mahakatyayana dan lain sebagainya,
ditimpa tanah, lalu mengapa pula Li Yi dan Chu Huan, dua pejabat setia malah
bisa membawa permata keluar dari kota?”
Buddha Sakyamuni memberitahu para Bhikkhu :
“Benih karma yang ditabur oleh orang-orang ini, bertemu dengan faktor
pendukungnya, segala benih karma yang ditabur takkan hilang, begitu benih karma
berbuah, akibatnya juga diterima oleh diri sendiri. Kalian dengarlah dengan
seksama :
Pada masa kehidupan lampau, di sebuah dusun
terdapat seorang sesepuh yang meminang seorang istri, tidak lama kemudian
melahirkan seorang putra dan seorang putri, setelah dewasa, sang putra menikah
dan berkarir, gadis sebaya lainnya di dusun juga telah menikah, yang tersisa
hanya putri sesepuh ini yang masih juga belum dipinang orang.