Raja Ding Ji berkata : “Beta telah melihat
semuanya”.
Lagi-lagi pejabat penjilat menghasut : “Paduka!
Ketahuilah bahwa di dunia ini tidak ada Arahat, apa yang dikatakan Sramana
untuk mengakhiri tumimbal lahir, takkan ada lagi kelahiran berikutnya, merupakan
kebohongan besar yang mengelabui manusia di dunia”.
Raja Ding Ji yang mendengar hasutan pejabat
penjilat, mulai meragukan adanya Arahat, sejak itu membangkitkan pikiran sesat,
bahkan menurunkan titah untuk melarang memberi persembahan kepada anggota
Sangha.
Pada saat itu di dalam Kerajaan Shengyin, seluruh
persembahan makanan untuk para anggota Sangha sudah terputus. Seluruh anggota
Sangha jadi tidak memiliki makanan dan minuman, sehingga memilih meninggalkan
Kerajaan Shengyin, hanya tersisa Yang Ariya Mahakatyayana dan Bhikkhuni Sela (dua
Arahat besar) yang tinggal di luar Kota Shengyin.
Pada suatu pagi, Yang Ariya Mahakatyayana
membawa patraNya, hendak memasuki Kota Shengyin untuk berpindapatra, tiba-tiba
bertemu dengan Raja Ding Ji yang hendak pergi berburu.
Yang Ariya berpikir dalam hati : Jangan sampai
Raja Ding Ji melihat diriKu, daripada menyebabkan beliau tidak gembira.
Kemudian Yang Ariya menghindar dan